Selamat Datang dan Semoga Bermanfaat,SILAHKAN ISI BUKU TAMU DAHULU YA,,, Blog Ini Untuk Menambah Wawasan Bimbingan Dan Konseling Lalu Motivasi Diri, Serta Mohon Komentar Agar Selalu Baik Dalam Menampilkanya. Email jatirinkriatmaja04@gmail.com atau 085220363757

Saturday 30 May 2015

Psikososial Karen Horney



A.    BIOGRAFI KAREN HORNEY
Karen Danielsen Horney atau yang lebih dikenal Karen Horney lahir di Eilbek, Jerman pada tanggal 15 september 1885. Dia anak ke-2 dari dua bersaudara dan anak perempuan satu-satunya dari pasangan Berndt (Wackels) Danielsen dan Clothilda Van Rozelen Danielsen. Analisis diri Horney dimulai dengan buku hariannya sejak umur 13-26 tahun, dan terus dilanjutkan dibawah bimbingan Karl Abraham, Horney merasakan permusuhan mendasar terhadap ayahnya dan Horney mendapatkan perlakuan yang kurang enak dari saudara-saudara tirinya anak istri pertama ayahnya. Pada usia 13 tahun Horney memutuskan untuk menjadi dokter tetapi pada waktu itu tidak ada satupun universitas yang mau menerima anak perempuan. Pada usia 16 tahun Horney masuk gymnasium atau sekolah setingkat SMA yang kemudian membawanya ke Universitas dan masuk kedokteran, pada tahun 1906 dia masuk ke Universitas Of Freiburg, pada tahun 1909 Horney menikah dengan oskar yang sudah bergelar Ph. D. pada tahun 1910 dia memulai analisis diri dibawah bimbingan Karl Abraham salah satu teman Freud. Pada tahun 1917 dia menulis makalah pertamanya mengenai psikoanalisis. Horney melahirkan 3 putri dan pada tahun 1915 dia menerima gelar dokternya. Pada tahun 1932 dia meninggalkan jerman dan dimutasi ke Chicago untuk memenuhi tugaspekerjaanya. Pada tahun 1952 Horney mengembangkan lembaganya dengan mendirikan Karen Horney Clinic. Pada tahun 1950 Horney menerbitkan karya terpentingnya, Neurosis and Human Growth. Dan Horney menderita kanker dan meninggal pada 4 desember 1952 dalam usia 65.

 Karen Horney memandang ide-idenya termasuk dalam kerangka psikologi Freud, bukan merupakan suatu pendekatan yang sama sekali baru terhadap pemahaman kepribadian. Ia  bercita-cita menghilangkan kesalahan-kesalahan dalam pemikiran Freud ia yakin bahwa kesalahan-kesalahan itu berakar dalam orientasinya yang mekanistik dan biologis agar psikoanalisis dapat mewujudkan potensialitas-potensialitasnya sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang manusia. “Keyakinanku, diungkapkan secara singkat, ialah bahwa psikoanalisis harus mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang diciptakannya sendiri karena statusnya sebagai psikolog yang bercorak instingtivistik dan genetik.” (1939, hlm. 8).
Horney sangat berkeberatan dengan konsep Freud tentang iri karena penis (penis envy) sebagai faktor yang menentukan dalam psikologi wanita. Freud, sebagaimana diketahui, mengamati bahwa sikap-sikap dan perasaan-perasaan khusus kaum wanita dan konflik mereka yang paling dalam timbul dari perasaan mereka terhadap inferioritas genital dan perasaan iri terhadap laki-laki. Horney berpendapat bahwa psikologi wanita didasarkan pada kekurangpercayaan-diri serta penekanan yang terlalu berlebihan pada hubungan cinta, dan tidak ada sangkut pautnyadengan anatomi organ-organ seksnya. Pandangan Horney tentang psikologi wanita telah dikumpulkan dan diterbitkan sesudah kematiannya (1967).
Mengenai kompleks Oedipus, Horney berpendapat bahwa itu bukanlah suatu konflik seksual dan agresif yang terjadi antara anak dan orangtuanya, melainkan kecemasan yang timbul dari gangguan-gangguan dasar, misalnya, penolakan, perlindungan yang berlebihan, dan hukuman dalam hubungan anak dengan ibu dan ayahnya. Agresi tidaklah bersifat bawaan, sebagaimana dinyatakan Freud, melainkan merupakan cara dengan mana manusia berusaha melindungi keamanannya. Narsisisme pada dasarnya bukanlah cinta diri, melainkan pendewaan diri dan penilaian diri yang berlebihan akibat perasaan-perasaan tidak aman. Horney juga mempersoalkan konsep-konsep Freud yang berikut: kompulsi repetisi (repetition compulsion), id, ego, dan superego, kecemasan, dan masokhisme ( 1939 ).
Pada segi positif, Horney menyatakan bahwa sumbangan-sumbangan toeretis fundamental Freud adalah doktrin-doktrinnya tentang determinisme psikis, motivasi tak sadar, serta motif-motif emosional dan tidak rasional.
Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar, yang dirumuskan sebagai berikut:
perasaan yang terdapat pada anak karena terisolasi dan tak berdaya dalam dunia yang secara potensial bermusuhan. Sejumlah besar faktor yang merugikan dalam lingkungan dapat menyebabkan anak merasa tidak aman, yakni dominasi langsung dan tak langsung, sikap masa bodoh, tingkah laku eratik, kurang menghargai kebutuhan – kebutuhan pribadi anak, kurang sungguh-sungguh membimbing, sikap-sikap yang meremehkan anak, terlalu membanggakan anak atau kurang membanggakannya, kurang adanya kehangatan yang dapat diandalkan, harus berpihak dalam perselisihan orangtua, tanggung jawab terlalu banyak atau terlalu sedikit, terlalu dilindungi, terisolasi dari anak-anak lain, ketidakadilan, diskriminasi, janji-janji yang tak ditepati, suasana bermusuhan, dan sebagainya (1945, hlm. 41).
Umumnya, segala sesuatu yang mengganggu keamanan anak dalam hubungan orangtuanya menimbulkan kecemasan dasar. Anak yang merasa tidak aman dan cemas menempuh berbagai siasat untuk menanggulangi perasaan-perasaan isolasi dan tak berdayanya (1937). Ia bisa menjadi bermusuhan dan ingin membalas dendam terhadap orang-orang yang menolaknya atau berbuat sewenang-wenang terhadap dirinya. Atau ia bisa menjadi sangat patuh supaya mendapatkan cinta yang dirasanya telah hilang. Ia bisa mengembangkan gambaran diri yang tidak realistik, yang diidealisasikan, sebagai kompensasi terhadap perasaan-perasaan inferioritasnya (1950). Anak bisa menyogok orang-orang lain supaya mencintainya atau bisa menggunakan ancaman-ancaman untuk memaksa supaya orang-orang lain menyukainya. Ia bisa membuat dirinya patut dikasihani demi mendapatkan simpati dari orang-orang lain.
Apabila anak tidak memperoleh cinta, maka ia bisa berusaha menguasai orang-orang lain. Dengan cara demikian ia mengadakan kompensasi terhadap perasaan ketidakberdayaannya, mencari cara untuk menyalurkan permusuhan, dan bisa mengeksploitasi orang-orang lain. Atau anak menjadi sangat kompetitif, dimana kemenangan jauh lebih penting daripada prestasi. Ia bisa mengarahkan agresinya ke dalam dan meremehkan dirinya sendiri.
Salah satu diantara strategi-strategi ini bisa menjadi sifat yang kuranglebih permanen dalam kepribadian; dengan kata lain, suatu strategi tertentu bisa berperan sebagai suatu dorongan atau kebutuhan dalam dinamika kepribadian. Horney menyajikan suatu daftar yang terdiri dari 10 kebutuhan yang diperoleh sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan terhadap masalah hubungan-hubungan manusia yang terganggu (1942). Ia menyebutkan kebutuhan-kebutuhan ini “neurotik” karena kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan pemecahan irasional terhadap masalah itu.


DAFTAR REFERENSI
Alwisol.2006.Psikologi Kepribadian.Malang: UMM PRESS.
Bischof,  Ledford J.1970. Interpreting Personality Theories.new York : Harper and Row Rublisher, 2nd adition
Feist, J & Gregory Feist (2010). Teori Kepribadian, Edisi 7, Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika
Pervin, L. A. John O.P.  & Cervone D .2005. Personality : theory and research.  NewYork

No comments:

Post a Comment