Selamat Datang dan Semoga Bermanfaat,SILAHKAN ISI BUKU TAMU DAHULU YA,,, Blog Ini Untuk Menambah Wawasan Bimbingan Dan Konseling Lalu Motivasi Diri, Serta Mohon Komentar Agar Selalu Baik Dalam Menampilkanya. Email jatirinkriatmaja04@gmail.com atau 085220363757

Tuesday, 4 December 2012

Tahap Perkembangan Anak



Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon dll), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya
(seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya.
Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentang usia 2 – 6 tahun, masa ini sekaligus merupakan masa prasekolah, dimana anak umumnya masuk Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak.
Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir.


  1. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal
    1. Belajar berjalan
    2. Belajar makan makanan padat
    3. Belajar mengendalikan gerakan badan
    4. Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
    5. Memperoleh stabilitas fisiologis
    6. Membentuk konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
    7. Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang lain
    8. Belajar membedakan yang benar dan salah





  1. Implikasi Tugas Perkembangan pada Pendidikan
    1. Anak perlu mengenal secara fisik adanya perbedaan jenis kelamin antara anak perempuan dengan anak laki-laki. Selain itu anak perlu diajarkan perilaku dalam batas-batas yang disetujui masyarakat sesuai peran jenisnya
    2. Anak-anak perlu diperkenalkan pada keterampilan sosial sederhana seperti kapan mengatakan terima kasih, maaf, tolong dsb. Selain itu, juga diajarkan membedakan apa yang benar dan apa yang salah, nilai kejujuran, keadilan, persahabatan, tingkah laku prososial dan tanggung jawab sosial.
    3. Anak diperkenalkan pada konsep-konsep sederhana tentang realitas alam, baik mengenai benda hidup maupun benda mati, serta cara kerja atau berfungsinya benda-benda tersebut.
 
9 Tugas perkembangan sosial
bahwa semua benda hidup dan berperasaan).3. Decentering Anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahn untuk bisamemecahkannya. Sebagai contoh: anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapipendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.4. Reversibility Anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudiankembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4 +4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.5. Konservatif Memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidakberhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.Contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isisnya sama banyak, mereka akantahu bila air dituangkan ke gelas yang lain yang ukurannya berbeda, air di gelas ituakan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.6. Penghilangan Sifat EgosentrismeKemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orangtersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yangmemperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan,kemudian ujang memindahkan boneka itu dalam laci, setelah itu baru Siti kembali keruangan. Anak dalam tahap operasi kongkret akan mengatakan bahwa Siti akan tetapmenganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itusudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang (http://id.wikipedia.org).Karakteristik Utama dari Tahap Konkrit OperasionalKarakteristik Deskripsi ContohKonservasi Anak pada tahap ini mengakui karakteristik fisik tertentu dari suatu objekadalah sama walaupun saat tampilannya berubah Setelah menjatuhkan ke lantai 10uang logam yang semula tersusun di meja, Lizizie menunduk mencari uang tsb. ´sayatahu uangnya ada sepuluh,´ ujarnya, ´karena itu adalah jumlah uang yang saya susundi atas meja kemarin.Decentration Pada tahap ini anak mampu mengkoordinasikan sejumlah tugas pentingdan bukan hanya berpusat pada satu persepsi yang dominan Setelah mendapatkandua gelas jus jeruk dari dapur, satu untuk adiknya dan satu lagi untuk dirinya, Lizzieberkata,´ jangan khawatir, saya memberimu jus jeruk yang sama banyaknya. Gelassaya tinggi tapi kurus sedangkan gelasmu pendek tapi lebar.Keterbalikan Pada tahap ini anak mampu berpikir secara bertahap dan kemudiankembali lagi ke tahap awal dalam mengatasi masalah Lizzie memahami dengan baikoperasi keterbalikan dari penjumlahan dan pengurangan. Dengan kata lain, saat kamumenjumlahkan 7 dengan 8 maka hasilnya adalah 15. ini juga berarti bahwa 15dikurangi 8 pasti hasilnya 7.Klasifikasi berjenjang Pada tahap ini anak dapat secara fleksibel mengelompokkan danmengelompokan ulang benda-benda ke dalam jenjang kelas dan sub kelas. Lizzieberdiskusi dengan Marina tentang bagaimana menampilkan koleksi batunya. Marinamenyarankan agar ia membedakannya berdasarkan ukuran kemudian warna, atauberdasarkan benuk dan warna.Rangkaian Pada tahap ini anak dibimbing dengan keseluruhan rencana saat mengatur serangkaian item Lizzie memutuskan untuk mengatur batu-batunya berdasarkanukuran. Ia dengan cepat menyusun 20 batu pada setiap baris, mulai dari yang kecilkemudian yang terkecil dari tumpukan sampai susunannya selesai.Kesimpulan lengkap Pada tahap ini anak mampu secara mental (seriate mentally).Setelah membandingkan A dengan B dan B dengan C, mereka mampu menemukanhubungan antara A dengan C. ´saya melihat kotak makan Tina yang baru dan ternyatalebih besar dari punya saya ´kata Marina saat makan roti isi dengan Lizzie. ´pastinya,kotak makannya lebih besar dari punya saya juga, karena lihat- kotak makan saya tidaklebih besar dari punyamu.´ kata LizzieOperasi keruangan Pada tahap ini anak sudah memahami tentang jarak; paham



 
10Tugas perkembangan sosial
tentang hubungan antara jarak, waktu dan kecepatan; serta membentuk peta kognitif yang teratur dari lingkungan yang dikenalnya. Lizzie sadar bahwa sebuah truk yangmenghalangi jalan setapak tidak mengubah jaraknya. Ia juga tahu bahwa jika ia berlarilebih cepat dari Marina dengan waktu tempuh yang sama maka ia akan cepat sampai.Selanjutnya ia dapat menggambarkan peta yang menggambarkan rute dari rumahnyake rumah Marina lengkap dengan penanda utama yang bisa ditemui selamaperjalanan.Horizontal decalage Konsep logis sudah mampu dikuasai secara umum Lizziememahami tentang konservasi angka dan cairan sebelum ia mengusai pembicaraanmengenai area dan bobot.(Sumber: Berk, 1989)3. TEORI BEHAVIOR: TEORI BELAJAR SOSIAL oleh ALBERT BANDURA (1925-...)Pembelajaran lewat Pengamatan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosialyang dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura, sebagian besar manusiabelajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain(Arends, 1997 dalam Trianto, 2007).Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku oranglain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan caramenghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Dengan jalan ini memberi kesempatan kepada orang tersebut untukmengekspresikan tingkah laku yang yang dipelajarinya. Kekuatan dari pembelajaranlewat pengamatan ini terdokumentasikan dengan baik dalam literatur-literatur antropologis. Di salah satu sub kultur Guatemala, anak-anak gadis belajar menenundari melihat model bekerja. Guru tenun menunjukkan mengoperaskan mesin tekstilsementara si Gadis Kecil mengamati saja. Kemudian, ketika si anak merasa siap, diamulai mengoperaiskan mesin dan biasanya langsung mampu mengoperasikannyadengan penuh kecakapan. Dalam teori Bandura, si gadis kecil menunjukkan apa yangdisebut dengan pembelajaran tanpa coba-coba (no-trial learning) - memperoleh tingkahlaku yang baru seluruhnya dalam sekejap hanya dengan mengamati. Dia tidak perlu jatuh bangun lewat proses belajar trial and error yang sangat menyakitkan. Dan harusdidampingi oleh penguatan yang berbeda-beda di tiap respon kecilnya.Pengamatan juga mengajarkan kita sejumlah konsekwensi yang emungkinkan darisebuah tingkah laku baru ± proses ini disebut vicarious reinforcement ( penguatan lewapegamatan yang empatik, merasa seolah-olah kita yang melakukannya)Berdasarkan pola perilaku tersebut, selanjutnya Bandura mengklasifikasi empatkomponen pembelajaran operasional :a. Proses Atensi (Proses Perhatian)Fase pertama dalam belajar permodelan adalah memberikan perhatian pada suatumodel. Pada umumnya seseorang memberikan perhatian pada model-model yangmenarik, popular, atau yang dikagumi. Dalam pembelajaran guru yang bertindaksebagai model bagi siswanya harus dapat menjamin agar siswa memberikan perhatiankepada bagian-bagian penting dari pelajaran.b. Proses Retensi ( Proses Retensi)Menurut Gredler (dalam Sudibyo, 2001) yang diadaptasi oleh Trianto, 2007, fase inibertanggung jawab atas pengkodean tingkah laku model dan menyimpan kode-kode itudi dalam ingatan (memori jangka panjang). Pengkodean adalah proses pengubahanpengalaman yang diamati menjadi kode memori. Arti penting dari fase ini adalahbahwa si pengamat tidak akan dapat memperoleh manfaat dari tingkah laku yangdiamati ketika model tidak hadir, kecuali apabila tingkah laku itu dikode dan disimpandalam ingatan untuk digunakan pada waktu kemudian.c. Proses Reproduksi MotorikDalam fase ini kode-kode dalam memori membimbing penampilan yang sebenarnyadari tingkah laku yang baru diamati. Derajat ketelitian yang tertinggi dalam belajar mengamati adalah apabila tindakan terbuka mengikuti penglangan secara mental.Fase reproduksi dipengaruhi oleh tingkat perkembangan individu.d. Proses peguatan dan motivasi
 
11Tugas perkembangan sosial
Pada fase ini si pengamat akan termotivasi untuk meniru model, sebab mereka merasabahwa dengan berbuat seperti model, mereka akan memperoleh penguatan.Memberikan penguatan untuk suatu tingkah laku tertentu akan memotivasi pengamat(pembelajar) untuk berunjuk perbuatan. Aplikasi fase motivasi di dalam kelas dalampembelajaran permodelan sering berupa pujian atau pemberian nilai.Implikasi-Implikasi PraktisPenelitian Bandura meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya permodelan dalammengasuh dan mendidik anak. Meskipun orangtua dan guru sudah menyadari faktabahwa mereka mengajar anak lewat contoh-contoh tindakan, namun terkadang merekalupa kalau permodelan mereka bisa sangat mempengaruhi anak.Para teorisi belajar sosial juga menunjukkan kalau tingkah laku dipengaruhi bukanhanya oleh pribadi-pribadi tertentu atau model-model hidup, namun juga oleh modek-model yang disajikan oleh media masa, salah satunya yang paling berpengaruh kuatadalah televisi (model-model yang difilmkan). Para ahli menemukan bahwa efek-efekkekerasan yan ditelevisikan dapat mempengaruhi agresivitas anak-anak dalam hidupmereka sehari-hari.D. KESIMPULANJhon Locke mengemukakan bahwa pengalaman dan lingkungan anak merupakanfaktor yang paling menentukan dalam perkembangan sosial dan emosional anak.Perkebangan sosial dan emsional adalah perkembangan perilaku anak dalampengendalian dan penyesuaian diri dengan aturan-aturan masyarakat di mana anak ituberada. Perkembangan sosial dan emosional bukan hanya sekedar hasil kematangan,tetapi sebagian besar merupakan hasil belajar. Oleh karena itu menyediakan kondisiyang kondusif sangat penting dilakukan agar meningkatkan kematangan dankesempatan belajar. Pengkondisian yang baik akan menjadikan fungsi sosialemosional anak menjadi semakin berkembang. Pengendalian emosi dan tatanan sosialyang baik serta sehat akan dapat membantu anak dalam mengembangkan konsep diriyang positif dan akan menjadikan perkembangan sosial emosional anak lebih optimal.Faktor pematangan dan faktor belajar keduanya mempengaruhi perkembangan emosidan sosial anak. Adapun arah pematangan dan belajar, keduanya sama. Dari sisiemosi, arah pematangan belajar ingin mengantarkan anak pada kestabilan, sedangkandari sisi sosial, ingin mengantarkan anak pada kematangan bersosialisasi. Beberapateori yang telah diuraikan di atas diharap dapat membantu para pendidik untukmenerapkan impliksinya dalam proses mengasuh dan mendidik anak.E. DAFTAR PUSAKA1. Santrock, Jhon , W., Life Span2. Crain, Wlliam, Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi- edisi 3 , PustakaBelajar, 20073. Sujiono, Yuliani, M.Pd, Dr., Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Bahan Ajar Universitas Negeri Jakarta, 20074. Rachmawati, Yeni & Nugraha, Ali, Metode Perkembangan Sosial Emosional,Universitas Terbuka.


















Tugas Perkembangan (Masa Anak Tengah (Middle Childhood) dan Masa Anak Akhir (Late Childhood)



  1. Masa Anak Tengah (Middle Childhood) dan Anak akhir(Late Childhood)

Pada  masa anak tengah dan anak akhir  yang berusia anak tengah 7- 9 tahun dan anak akhir usia 10-12 tahun dimana pada masa ini anak mengalami perkembangan baik fisik anak , kognitif anak dan psikososial anak.

a. Perkembangan Fisik Masa Pertengahan dan Akhir Anak-Anak Tengah dan Akhir
Perkembangan fisik secara umum tumbuh kembang anak dapat diartikan sebagai perubahan ke arah yang lebih baik secara berkesinambungan dalam diri anak baik secara fisik maupun psikis seiring dengan meningkatnya usia anak.
Tumbuh kembang mengandung dua makna yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran, bentuk dan struktur tubuh atau anggota tubuh seiring dengan bertambahnya usia anak. Ada pula yang mengartikan pertumbuhan sebagai proses perubahan fisik seseorang, yang meliputi pertumbuhan berat badan atau tinggi badan sesuai dengan umurnya, misalnya:

- Anak usia 7 – 9 tahun, berat badannya 10-20 kg, tinggi badan 100 cm Dan Anak Akhir  usia 10-12 tahun,berat badanya 15-25 kg,tinggi badan 147 cm.
Dengan demikian, secara umum pertumbuhan ini dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

     Sementara perkembangan adalah proses perubahan yang teratur dan mencakup perkembangan mental, kecerdasan, tingkah laku, budi pekerti, sikap dan sebagainya.
Terkait dengan tumbuh kembang anak, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dimengerti :

1. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan

2. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan

3. Tumbuh kembang berjalan secara bertahap

4. Tumbuh kembang adalah proses yang berkelanjutan

5. Setiap individu akan berkembang sebagai individu yang unik.
.
Tumbuh kembang yang terjadi pada anak secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Terjadinya perubahan dalam hal ukuran:

- Aspek fisik : Perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ
lainnya
- motorik anak tengah Perkembangan motorik Guttridge  (1939) meneliti anak 2-7 tahun kesimpulanya adalah bahwa anak perempuan cenderung lebih baik penguasaannya dalam berjengket, lompat tali dan mencongklak(galloping); sementara itu anak laki-laki cenderung lebih menguasai gerakan meloncat dan melempar. Ghasilkan
-  selama masa pertengahan dan akhir anak-anak , perkembangan motorik anak menjadi lebih halus dan terkoordinasi daripada pada masa awal anak-anak. Pada usia 10-12 tahun anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan-keterampilan manipulatif, menyeruai kemampuan-kemampuan orang dewasa. Mereka mulai mampu memperlihatkan gerak-gerak yang kompleks, rumit dan cepat di perlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang bermutu bagus atau memainkan lagu sulit dengan instrumen musik.
-     Latihan, beberapa pakar mengemukakan bahwa televisi lah yang secara parsial paling disalahkan atas memburuknya kodisi fisik anak-anak.
-     Olahraga , partisipasi dibidang olahraga dapat memberi konsekuensi positif dan negatif bagi anak-anak. Partisipasi dibidang olahraga dapat memberi lathan dan kesempatan untuk belajar bersaing.


B.Perkembangan Kognitif Pada Masa Anak-anak Tengah dan Anak Akhir
Seorang tokoh pisikolog aliran Kognitif  berkebangsaan  Prancis dan kemudian  menjadi warga Austria, yaitu  Jean Peaget menyebutkan masa anak-anak  awal tugas perkembangannya adalah sebagai berikut:
         Anak tengah Pada masa ini anak masuk kedalam tahap ke-2 yaitu tahap Pra Oprasional( 2.0-7.0 tahun) pemikiran praoperasional meliputi konsep-konsep yang tetap,penalaran mental,penonjolan sikap egosentris dan pembentukan sitem-sistem ghaib.
         Anak-anak Akhir,Pemikiran Praoperasional Konkret(7-11 tahun),menurut Peaget terdiri dari operasi-operasi tindakan-tindakan mental yang memungkinkan anak melakukan secara mental apa yang telah dilakukannya sebelum secara fisik.operasional konkret adalah juga tindakan-tindakan mental yang bertentangan.



a.Pemrosesan Informasi

meskipun selama periode pertengahan dan periode akhir anak-anak ini tidak jadi peningkatan yang berarti dalam memori jangka panjang,malah menunjukan keteerbatasan-keterbatasan,namun selama periode ini mereka berusaha mengurangi keterbatasan-keterbatasan tersebut dengan mengguakan apa yang disebut dengan strategi  memori(memory stategy),yaitu perilku yang disengaja digunakan untuk meningkatkan memori.

Maltin menyebutkan 4 macam stategi memori yang penting,yaitu:
  • Rehearsal(pengulangan)
  • Organization(organisasi)
  • Imagery(perbandingan)
  • Retrieval(pemunculan kembli)

b.Itelegensi

adalah kemampuan verbal,keterampilan-keterampilan pemecahan masalah,dan kemampuan untuk belajar dari dan menyesuaikan diri dengan pengalaman hidup sehari-hari.
Intelegensi yang dirumuskan oleh para ahli,secara umum dapat dimasukan kedalam salah satu dari tiga klasifikasi berikut;
1.kemampuan menyesuaikan diri dengan lngkungan,beradaptasi dengan situasi-situasi baru atau menghadapi situasi-situasi yang sangat beragam.
2.kemampuan untuk belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan.
3.Kemampuan untuk berfikir secara abstrak,menggunakan konsep-konsep abstrak dan menggunakan secara luas symbol-symbol dan konsep-konsep(Phares,1988)
c.Kreativitas

Ialah kemampuan utuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa dan melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah.Definisi sederhana kreatifitas adalah adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.Wujudnya  adalah tindakan manusia.

Utami Munandar(1977) melalui penelitiannya di indonesia,menyebutkan ciri-ciri kepribadian kreatif yang diharapkan oleh bangsa indoesia,yaitu;

1).mempunyai daya imajinasi yang kuat
2).mempunyai inisiatif
3).mempunyai minat yang luas
4).mempunyai kebebasan dalam berfikir
5).bersifat ingin tahu
6).selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru
7).mempunyai kepercayaan yang kuat
8).penuh semangat
9).berani mengambil resiko
10).berani mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan(Munandar,1999).
d).pemikiran kritis


adalah pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam,mempertahankan pikiran agar tetap terbuka bagi berbagai pendekatan atau perspektif yang berbeda,tak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber(lisan atau tulisan),dan berfikir secara reflektif dan evaluatif.
Seorang pakar psikologi kognitif,Robert J.Sternber memberikan beberapa usulan untuk mengembangkan pemikiran kritis anak,yaitu;
1).mengajarkan anak menggunakan proses-proses berfikir yang benar
2).Mengembangkan strategi-strategi pemecahan masalah
3).meningkatkan gambaran mental mereka
4).memperluas landasan pengetahuan mereka
5)memotivasi anak untuk menggunakan keterampilan-keterampilan berfikir yang baru saja dipelajari.

Untuk berfikir secara kritis,anak-anak harus mengambil peran yang aktif didalam belajar. Ini berarti bahwa anak-anak perlu mengembangkan berbagai proses-proses berfikir yang aktif,seperti dibawah ini;

1).Mendengarkan scara seksama
2).Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan-pertnyaan
3).Mengorganisasikan pemikiran-pemikiran mereka
4).Memperhatikan persamaan-persaman dan perbedaan-perbedaan
5).Melakukan deduksi(penalaran dari umum kespesifik)
6).Membedakan antara kesimpulan-kesimpulan yang secara logika valid dan tidak valid

Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir dan Anak Sekolah (6,0-12.0)
  • Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
  • Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
  • Belajar bergaul dengan teman sebaya.
  • Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
  • Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
  • Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
  • Mengembangkan kata hati.
  • Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
  • Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
  •  
Perkembangan kognisinya memasuki fase kongkrit operasional (Piaget)
Masa ini sering disebut masa intelektual karena anak haus akan pengetahuan baru. Minat akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya sangat besar, dan anak berusaha menerangkan kejadian-kejadian tersebut secara objektif dan rasional
Masa ini disebut kongkrit operasional karena anak membutuhkan objek yang jelas supaya bisa berpikir secara logis. Bila anak harus menyelesaikan problem secara verbal maka ia akan menemukan kesulitan
Kognitif adalah salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.



Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi :
1. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu , ayah, dan nama-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.
2. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan santun seksual.
3. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.
4. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk , juga antara hal-hal yang benar dan salah, serta mengembangkan atau membentuk kata hati (hati nurani).
5. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana tentang kenyataan sosial dan alam, serta mempersiapkan diri untuk membaca.
 Dengan demikian, belajar berbicara, membedakan jenis kelamin, mengadakan hubungan emosional, belajar konsep (pengertian) dapat dikatakan sebagai tugas perkembangan masa anak-anak awal yang berkaitan dengan segi perkembangan psikososialnya yang selanjutnya berguna bagi terciptanya hubungan sosial menuju tahap-tahap perkembangan selanjutnya.






1 comment:

  1. While this might seem fantastic at first
    glance, let’s take a closer look at their reasoning and their findings.
    Have you created a situation where you have one foot out the door,
    just in case things don't work out. Companies are being set up to come up with ideas for apps and produce them for the growing market that the i - Phone has spawned. The more pathways that exist, the better able we are to come up with solutions to problems faster. (I'd setup a giant stack almost to your top but then My partner and i won).



    Also visit my blog post Pac Man Advanced

    ReplyDelete