Langkah demi langkah telah dilalui, tak sanggup untuk mengulang kembali
kenyataan yang ada. Profesi dan kegiatan sehari-hari tak jauh beda dengan apa
yang telah dilakukan seorang guru. Demi anak didik dan penerus bangsa tak
kunjung hilang dari lubuk hati yang paling dalam yang sudah melekat sebagai
profesi yaitu guru.
Di awal sebagai seorang
guru serasa belum terbiasa menghadapi anak didik yang begitu cerdas, terampil,
baik hati, pemalu, sopan, serta mandiri. Itulah yang mendasari seorang guru
untuk selalu berada terdepan. Guru memang suatu harapan bangsa seperti yang
telah ditunjukkan oleh Ki Hajar Dewantara yang merupakan
pendiri Perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi para pribumi
jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun
orang-orang Belanda pada saat itu. Sungguh mulia tugas guru yang tidak
membeda-bedakan keadaan anak didik baik yang kurang maupun yang lebih.
Apa yang
terjadi setelah kita mengajar ?
Jangan
sampai setelah kita mengajar di kelas, anak didik melakukan sesuatu yang di
luar dari nalar kita. Seringkali kita ketahui bersama, khalayak guru tidak tahu
apa yang dilakukan anak didik di rumah setelah mendapatkan pengajaran di kelas
tadi. Bermanfaat atau tidak ilmu yang sudah diberikan ? Mudah-mudahan
bermanfaat bagi anak didik sekarang maupun di masa akan datang.
Anak
didik disini dikenal dengan sebutan siswa. Guru memberikan ilmu yang bermanfaat
atau tidak bagi dirinya, siswa yang menilai akan hal itu. Siswa akan selalu
ingat dan lebih tajam ingatannya daripada kita sebagai guru. Apapun yang
dilakukan guru kepada siswa hendaknya mempunyai makna dan tujuan khusus.
Sehingga siswa tidak salah paham dengan ilmu yang sudah kita berikan.
Guru
sekarang ini pada posisi yang mengkhawatirkan, disatu sisi dengan kenakalan
siswa banyak diluar nalar kita. Kita sebagai seorang guru berada di ujung
tanduk. Apabila siswa itu dipukul atau dimarahi, apa yang terjadi. Pastilah
orang tua merasa sakit dan ingin ikut menghakimi guru tersebut (balas dendam).
Namun apabila kenakalan siswa itu dibiarkan begitu saja, apa yang terjadi.
Pastilah siswa yang tadinya nakal tidak dipukul (tidak jera) merasa “berarti
saya sudah betul melakukan kenakalan itu, buktinya guru tidak memarahi saya,
besok akan saya lakukan yang lebih heboh lagi” kata siswa dalam hatinya.
Itulah
kenyataannya di saat ini. Namun guru janganlah pernah jera ataupun merasa serba
salah, selama guru memberikan ilmu kepada siswa dengan kaidah-kaidah, mengacu
pada perangkat guru yang sebenarnya, dan mengetahui maksud dan tujuan dengan
apa yang sudah dilakukan. Disetiap guru melakukan sesuatu hendaknya
diperhitungkan maksud dan tujuan serta dampak setelah itu. Apabila hal itu
sudah disiapkan oleh guru, insya Allah apa yang dilakukan guru jauh dari
masalah.
Guru
haruslah menjadi sosok seseorang yang dibanggakan oleh siswanya. Guru harus
menjadi primadona (artis) baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sehingga
proses belajar mengajar berjalan dengan sukses dan menuju kesempurnaan sesuai
dengan maksud dan tujuan yang ada. Siswa akan merasa senang dengan materi ilmu
yang diberikan guru, jikalau guru tersebut merupakan idaman siswanya. Sehingga
ilmu yang diberikan guru itu tidak berhenti sampai disini saja, namun ilmu akan
selalu dikembangkan oleh siswa sehingga siswa menjadi aktif dan cerdas. Jika
siswa sudah merasa aktif, maka guru dapat dengan mudah mengajar. Tidak cukup
dengan itu saja, namun guru haruslah menjadi idaman siswa.
Adapun ciri-ciri guru idaman siswa,
adalah sebagai berikut :
1.
Guru Sahabat Siswa
Guru bisa dianggap sebagai sahabat
siswa, yang artinya seorang guru mendengarkan curahan hati siswa, seperti :
guru memberikan solusi terhadap kesulitan dalam belajar siswa, guru menjawab
pertanyaan siswa yang tidak dipahami, guru selalu ada untuk siswanya, dll. Guru
sebagai sahabat siswa bukan berarti bagaikan kepompong. Namun sebagai orang
yang dapat dipercaya dan selalu ada di saat dibutuhkan oleh siswa. Guru tidak boleh
angkuh, harus selalu dekat dengan siswa namun ada batasan-
Ing Ngarso sung tulodho
Ing madyo mangun karso
Tut Wuri Handayani
|
2.
Guru Disiplin
Disiplin artinya menaati tata tertib. Guru yang
termasuk idaman siswa adalah guru yang disiplin. Disiplin akan waktu datang dan
masuk kelas. Disiplin akan tugasnya yaitu memberi nilai, memberi tugas,
mengabsen, meremidi nilai yang kurang, dan lain-lain. Bahkan guru dikatakan
disiplin jikalau guru dilihat dari cara duduknya, cara mengajarnya, cara
berjalannya, cara berbicaranya. Ada yang mengatakan bahwa guru disiplin itu adalah
guru yang tegas dalam memberikan sanksi kepada siswa yang tidak patuh tata
tertib atau konsekuen (sesuai dengan apa yang telah dikatakan atau
diperbuat). Dengan maksud agar siswa jera dan tidak mengulangi kesalahan yang
sama di kemudian hari. Guru tidak bisa sewenang-wenang mengatakan hal untuk
tidak memperbolehkan melakukan sesuatu karena tidak baik, namun guru tersebut
masih melakukannya. Contoh, guru melarang siswa untuk datang terlambat tetapi
guru itu sendiri selalu terlambat. Oleh karena itu, jikalau gurunya disiplin
dan pastilah siswanya ikut disiplin.
3.
Guru Berwibawa
Wibawa adalah pembawaan yang mengandung
kepemimpinan sehingga dapat mempengaruhi dan menguasai orang lain. Inilah yang
di idam-idamkan oleh siswa terhadap gurunya yaitu guru yang berwibawa. Meskipun
guru bukanlah seorang kepala sekolah, harus dapat memimpin terutama dalam kelas
sebagai manager. Disetiap ucapan, sikap dan perilaku guru dapat menguasai siswa
agar siswa menuruti apa yang telah diucapkan ataupun dilakukan guru (yang
baik-baik saja). Wibawa itu penting harus dimiliki oleh setiap guru, karena
ilmu yang akan diberikan dapat diambil dan serap oleh siswa.
Seperti guru mengaji (kyai), beliau
selalu berwibawa. Apapun yang disuruh oleh kyai, sudah jelas dan tentu
dilakukan walau itu tidak baik. Namun guru yang berwibawa disini kita ambil hal
yang positif saja. Sehingga ilmu yang kita berikan tidak berhenti di tengah
jalan.
Semakin guru itu berwibawa, maka semakin
dipercaya dan disegani oleh siswanya. Siswa akan merasa bangga akan guru yang
berwibawa.
4.
Guru Periang (Menyenangkan)
Periang adalah orang yang selalu bersuka hati
atau bergembira. Menyenangkan adalah
membuat bersuka hati. Sudah barang tentu guru periang atau guru menyenangkan
adalah salah satu idaman siswa. Dengan adanya guru yang menyenangkan, siswa
akan tidak merasa jenuh menerima materi yang diberikan. Justru akan merasa
senang dan lebih semangat dalam belajar. Guru pastilah mempunyai masalah baik
di rumah maupun di kantor ataupun di lingkungan lainnya. Namun guru haruslah
dapat mengatur situasi, dimana keberadaan guru tersebut.
Jangan sesekali masalah di rumah di bawa
ke sekolahan atau dalam kelas. Karena akan berdampak negatif bagi guru itu
sendiri ataupun bagi siswa dan orang lain yang berada disekitarnya. Buat
suasana di kelas menjadi kelas yang aktif dan menyenangkan siswa. Sehingga
belajar siswa semakin dapat memberikan nilai tambah.
5.
Guru Berakhlak Mulia
Akhlak adalah budi pekerti, tabiat atau
kelakuan. Guru berakhlak mulia adalah guru yang berbudi pekerti luhur,
bertabiat yang baik serta berkelakuan yang baik seperti kesopanan, ketulusan,
keihklasan, rendah hati, kejujuran, adil, bijaksana, dan lain sebagainya. Guru
berakhlak mulia ini yang menjadi idaman siswa karena patut untuk di teladani.
Di masa sekarang ini sangatlah sulit
menemui siswa yang berakhlak mulia, karena banyak guru yang tidak berakhlak
mulia. Untuk itu sebagai seorang guru haruslah menata figur kita menjadi guru
yang berakhlak mulia.
6.
Guru Inovatif
Inovatif adalah bersifat pembaruan atau bersifat
memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovator
adalah orang yang memiliki gagasan-gagasan baru. Guru yang inovatif sangatlah
diperlukan untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran sehingga siswa mampu
dan mudah menyerap materi yang diberikan. Semakin guru berinovatif akan
pembelajarannya, semakin senang pula siswa dalam menerima sehingga tidak merasa
bosan dan jenuh. Guru harus
bertindak sebagai inovator baik di dalam kelals maupun di luar kelas.
7.
Guru Sebagai Motivator
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Motivator adalah orang yang
melakukan motivasi baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Seorang guru harus mampu memberi motivasi
(semangat) kepada siswanya untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Guru
harus memiliki banyak motivasi sebagai perbendaharaannya. Motivasi itu dapat
berupa lisan, gambaran, cerita, kata-kata, ungkapan, contoh kehidupan,
ilustrasi, cuplikan film, cara berpikir logis, berhitung matematika, membentuk
bangun, kehidupan binatang, contoh realita, pengalaman pribadi, cinta dan lain
sebagainya.
Guru yang
bagaimana kita sesungguhnya ?
Mampukah
kita sebagai guru yang memiliki ciri-ciri tersebut di atas ?
Sudahkah
kita sebagai seorang guru idaman siswa ?
Saatnya
kita berubah, perbaiki apa yang ada pada diri kita sebagai figur seorang guru
yang menjadi idaman siswa-siswi kita. Sehingga mampu mendongkrak pendidikan di
Indonesia lebih maju dan berkarya lebih serta mampu mencetak generasi penerus
bangsa dari tangan kita.
Mampukah kita menjadi
sosok Umar Bakri ? Beliau adalah sosok guru idaman siswanya di masanya. Guru
sekarang lebih dari seorang Umar Bakri.
Berjuanglah terus wahai
guru. Wujudkan impian siswa-siswi kita. Sampai darah titik penghabisan. Pertaruhkan
jiwa guru. Demi terciptanya tujuan negara Indonesia yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Mari bersama-sama kita sebagai guru membangun satu tujuan, satu misi, satu
visi dan satu harapan. Itu semua adalah tanggung jawab kita bersama sebagai
seorang guru.
kopes dari
http://krisnahadi82.blogspot.com/2012/11/guru-idaman-siswa.html
Sekian dan terima kasih.
(krisnahadi82@yahoo.co.id). atau diblogku : krisnahadi82@gmail.com
kopes dari
http://krisnahadi82.blogspot.com/2012/11/guru-idaman-siswa.html
No comments:
Post a Comment