Carl Gustav Jung berasumsi bahwa jiwa atau psike memiliki tingkatan sadar dan tidak sadar. Teori Jung lebih menjelaskan mengenai alam bawah sadar kolektif yaitu eksistensi manusia dimasa lalu dan bukan merupakan dari pengalaman pribadi individual. Jung tidak memproritaskan pada alam sadar dan alam bawah sadar personal.
1. Alam Sadar
Imaji alam sadar
merupakan imaji yang diindra oleh ego, sedangkan elemen bawah sadar tidak ada
kaitannya dengan ego. Jung beranggapan bahwa ego adalah pusat kesadaran, tapi
bukan inti kepribadian. Kesadaran tidak terlalu berpengaruh dalam psikologi
analitik.
2. Alam Bawah Sadar Personal
Alam bawah sadar
personal mengandung memori dan impuls infantile, peristiwa yang terlupakan, dan
pengalaman yang awalnya dirasakan pada saat kita berada dibawah ambang
kesadaran. Isi alam bawah sadar disebut kompleks. Kompleks bisa sebagian muncul
secara disadari, dan sebagian muncul dari alam bawah sadar personal dan
kolektifnya.
3. Alam Bawah Sadar Kolektif
Alam bawah sadar
kolektif lebih cenderung pada asal mula suatu spesies. Pengalaman nenek moyang
manusia terhadap konsep universal dipengaruhi secara bawah sadar oleh
pengalaman nenek moyang mereka yang primitif. Isi alam bawah sadar kolektif
kurang lebih sama di semua budaya. Alam bawah sadar kolektif terdiri dari
arketipe-arketipe.
Istilah arketipe
berasal dari bahasa Yunani, Arkhe yang berarti permulaan atau awal, dan topus
yang berarti model. Arketipe adalah imaji-imaji masa lalu yang berasal dari
alam bawah sadar kolektif. Yang mirip dengan kompleks/ kumpulan-kumpulan
(alam bawah sadar personal) emosional mengenai imaji-imaji yang saling
berkaitan. Arketipe berbasis biologis namun berakar melalui pengalaman nenek
moyang yang terus diulang oleh seluruh keturunannya. Ketika aktif, arketipe
menyatakan diri lewat mimpi, fantasi dan delusi.
Freud percaya bahwa
manusia secara kolektif mewarisi kecenderungan untuk bertindak, namun konsepnya
mengenai bawaan filogenetik berbeda dengan jung. Freud lebih focus pada
alam bawah sadar personal, dan meletakkan bawaan filogenetik hanya jika
penjelasan personal ini gagal (seperti yang dilakukannya ketika menjelaskan
kompleks oedipus). Sementara jung lebih menekankan alam bawah sadar kolektif
& menggunakan pengalaman personal untuk memperkuat kepribadian total. Arketipe
terdiri dari beberapa macam, yaitu:
a. Persona
Persona berasal dari bahasa Latin, yang berearti
topeng, istilah ini merujuk pada teater pada masa Romawi, pada zaman itu, para
aktor yang memainkan seni peran menggunakan topeng sebagai bentuk ekspresi
wajah seseorang yang diperankan aktor tersebut. Persona merupakan
kepribadian yang sadar, yang dapat diidentikkan dengan ego-nya Freud.
Persona merupakan kepribadian seseorang yang terlihat oleh orang lain yang
tercermin melalui perilakunya. Dalam mimpi, ia muncul dalam bentuk
sesosok figur yang melambangkan aku dalam suasana tertentu. Persona juga
dapat diartikan sebagai sifat yang dibentuk seseorang dalam berkomunikasi dan
memberikan kesan dalam berinteraksi dengan orang lain. Persona dapat berfungsi
menjadi interface dengan dunia dan cara berhubungan dengan orang lain di dunia.
Ini tergantung pada pengalaman dan bagaimana sikapnya terhadap penerimaan atau
penolakan diri seseorang oleh orang lain di lingkungannya, juga dapat
menyembunyikan hakikat diri seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Setiap kita haruslah memproyeksikan sebuah peran
khusus, sesuatu yang didiktekan masyarakat kepada kita. Seorang dokter
diharuskan mempunyai cirri “penunggu orang sakit disamping tempat tidur”,
seorang politisi harus menunjukkan wajah tertentu kepada masyarakat agar dapat
menenangkan keyakinan dan suara mereka, seorang aktor harus menunjukkan gaya
hidup tertentu yang diinginkan publik.
Persona merupakan sisi yang dibutuhkan kepribadian
kita, namun dengan catatan kita tidak boleh mencampur-adukannya (persona/wajah
publuk kita) dengan self kita sebenarnya. Untuk dapat menjadi sehat
secara psikologis, kita harus menyeimbangkan antara tuntutan-tuntutan
masyarakat dan siapa diri kita sebenarnya. Tidak menganggap persona penting
berarti meremehkan pentingnya masyarakat, namun tidak menyadari individualitas
kita berarti sama dengan menjadi boneka masyarakat.
b. Shadow
Sisi kuat kepribadian seseorang mendominasi persona, sedangkan aspek-aspek
yang lebih lemah dominasinya hanya menjadi bayang-bayang diri. shadow berarti
kegelapan & represi yang merepresentasikan kualitas/kenyataan yang tidak
ingin kita akui, namun justru ingin kita sembunyikan dari orang lain, bahkan
diri sendiri. Kadang-kadang, naluri dan desakan diwujudkan dalam bentuk
bayang-bayang, bersama perasaan-perasaan negatif dan destruktif. Ia dapat
berupa satu sosok yang mengancam, yang menyamar sebagai seseorang yang tidak
disukai oleh orang-orang yang bermimpi. Terkadang dapat teraktualisasi dengan
emosi yang tidak terkendalikan, Satu cara untuk mengenali shadow figur di dalam
sebuah mimpi adalah dengan mengamati reaksi dan perasaan kita yang paling
negatif terhadap seseorang atau suasana tertentu, karena hal yang paling tidak
kita sukailah yang membentuk inti dari bayangan tersebut.
Lebih mudah untuk memproyeksikan sisi gelap kepribadian kita pada orang
lain, untuk mrelihat dalam diri merekakeburukan yang kita tolak untuk kita
lihat pada diri kita. Bergulat dangan kegelapan dalam diri kita akan membuat
kita “memahami shadow kita sendiri”. tapi sayangnya kebanyakan dari kita tidak
pernah memahami shadow kita karena kita cenderung mengidentifikasi diri dengan
sisi kepribadian kita yang lebih terang.
Manusia yang tidak pernah memahami shyadownya akan jatuh didalam kekuasaan
kegelapan dan menghasilkan hidup tragis yang penuh kesialan yang membuahkan
kekalahan dan kepengecutan dalam diri sendiri.
c. Anima
Baik freud maupun jung percaya bahwa manusia secara sikologis bersifat
biseksual dan memiliki sisi maskulin dan feminim secara bersamaan. Anima adalah
arketipe wanita (sisi feminim) yang terdapat pada seorang lelaki. Dalam diri
seorang lelaki juga terdapat sifat feminin yang biasanya dominan pada
wanita. Anima muncul karena dipengaruhi oleh sosok ibu. Sisi
feminism pada laki-laki ini berakar dri alam bawh sadar kolektif sebagai arketipe
dan terus-menerus melawan alam sadar secara ekstrim. Hanya sedikit laki-laki
yang mampu mengenal anima mereka. Untuk menguasai proyeksi-proyeksi anima
menaklukan penhalang-penghalang intelektual mereka turun jauh kealam bawah
sadar dan bergukat dengan sisi feminim kepribadian mereka.
Anima berakar dari pengalaman laki-laki sebelumnya dengan perempuan (ibu,
saudara perempuan dan kekasih) yang pada ahirnya berpadu membentuk gambar umum
perempuan. Seiring berjalannya waktu konsep ini menumpuk dialam bawah sadar kolektif
manusia sebagai anima.
Laki-laki umumnya tidak pernah memproyeksikan animanya pada istri atau
kekasih dan tidak melihat mereka apa adanya, melainkan sudah dipengaruhi oleh
pandangan personal dan alam bawah sadar kolektfnya, sehingga dapat menjadi sumber
banyak kesalah pahaman dalam hubungan laki-laki vs perempuan, dan daya tarik
laki-laki terhadap perempuan mistik dalam psike laki-laki .
Anima mempengaruhi sisi perasaan laki-laki dan menjelaskan suasana hati
(bertanggung jawab bagi naik turunnya suasana hati itu) maupun perasaan
irasionalnya. Ketika suasana hati laki-laki sedang bergejolak bisa dibilang
anima atau sisi feminimnya yang menguasai perasaannya tapi laki-laki berusaha
keras untuk menjelaskannya dengan cara maskulin yang rasional, bahkan menyangkal
kalau anima adalah salah satu arketipe otonomnya. Anima dan animus dapat
mempengaruhi seseorang dalam baik secara positif atau negatif. Jika seorang
pria berada di bawah pengaruh positif anima ia akan menunjukkan kelembutan,
kesabaran, pertimbangan, dan kasih sayang. Anima negatif bermanifestasi
sebagai kesombongan, kemurungan, bitchiness, dan sensitivitas untuk menyakiti
perasaan. Anima sangat mempengaruhi seorang lelaki bersikap terhadap wanita.
Anima seorang lelaki terkadang ditekan karena ia merasa tidak wajar kalu ia
memiliki jiwa yang feminine, sehingga terkadang anima muncul dalam bentuk
mimpi. menekan anima mengakibatkan timbulnya sifat keras kepala, keras,
kaku, dan bahkan kejam secara fisik maupun emosi. Munculnya Anima atau Animus
dalam mimpi seseorang dapat menggambarkan integrasi kepribadian yang Jung sebut
sebagai proses individuasi.
d. Animus
Animus adalah sisi maskulin pada wanita. Tidak dipungkiri seorang wanita
juga memiliki sisi maskulin atau sifat yang biasanya dimiliki seorang pria.
Namun sifat maskulin ini terkadang tidak terlalu dominan pada wanita. Wanita
juga mengerti arti dari seorang pria. Animus bisa ditemukan pada seorang wanita
karena dipengaruhi oleh sesosok ayah. Animus milik alam bawah sadar kolektif
dan berakar dari perkenalan prasejarah perempuan terhadap laki-laki.
Animus lebih mempresentasikan pemikiran dan penalaran simbolis. Animus
bertanggung jawab terhadap pola pikir dan opini pada perempuan sehingga
menghasilkan perasaan dan suasana hati pada laki-laki. Animus juga
merupakan penjelaasan bagi pemikiran irasional dan opini tak logis yang
pada dasarnya bukan hasil pemikiran perempuan, melainkan sudah ada pada
diri mereka. Apabila seorang perempuan didominasi oleh animusnya tak satupun
tuntutan logis dapat menggoyahkannya dari keyakinan yang sudah mendarah daging
pada dirinya. Animus biasanya muncul dalam mimpi, pengelihatan dan vantasi
dalam bentuk yang dipersonifikasi. Bergabungnya sifat ini ke dalam memungkinkan
dirinya untuk menjadi seorang pemimpin, pengelola yang baik, dan pencari
nafkah. Namun, jika seorang wanita mengabaikan aspek-aspek ini dalam dirinya,
maka ia menjadi cengeng, tergantung, cerewet, dan tidak aman.
e. Great mother
Yang berarti ibu agung. Setiap laki-laki maupun perempuan memiliki arketipe
great mother. Yang diasosiasikan dengan perasaan positif dan negatif. Great
mother mempresentasikan dua kekuatan yang saling berlawanan. Satu sisi adalah
fertilitas (kesuburan & pemeliharaan) yang dapat memproduksi &
mempertahankan kehidupan dan sisi yang lain adalah destruksi (kekuatan) yang
dapat membuang maupun mengabaikan keturunannya.
1) Dimensi fertilitas dari great mother disimbolkan sebagai pohon, taman,
tanah yang sudah dibajak, laut, surge, rumah, negeri, gereja, dan objek hampa
seperti panic masak dan oven.
2) Dimensi destruksi dari great mother disimbolkan sebagai dewi, ibu tuhan,
ibu alam, ibu bumi, ibu tiri, atau penyihir.
Fertilitas dan destruksi berkombinasi membentuk konsep
kelahiran kembali, sebuah arketipe yang sama sekali berbeda tapi hubungannya
dengan great mother tampak sangat jelas. Kelahiran kembali direpresentasikan
oleh proses seperti reinkarnasi, baptisme, kebangkitan, dan individuasi atau
realisasi diri.
f. Wise old man
Wise old man berarti laki-laki tua bijak. Wise old man merupakan arketipe
kebijaksanaan dan pemaknaan yang menjelaskan pengetahuan manusia mengenai
misteri hidup yang sudah lama diyakini oleh seseorang. Pengertian ini tidak
bisa langsung disadari seseorang. Laki-laki atau perempuan didominasi oleh
arketip wise old man dapat mengumpulkan banyak pengikut dengan mengeluarkan
perkataan yang menyuarakan kedalaman namun sebenarnya tidak masuk akal karena
alam bawah sadar kolektif tidak pernah mengimpartasikan secara langsung
kebijaksanaanya pada manusia secara individual.
Para politikus misalnya mampu membangkitkan gejolak rasio dan emosional
pendengarnya, ini dituntun oleh arketipe alam bawah sadarnya wise old man.
Arketipe wise old man dipersonifikasi dalam mimpi sebagai sosok
ayah, kakek, guru sekolah, filusuf, guru, dokter, dan pendeta. Wise old man
juga disimbolkan oleh kehidupan itu sendiri, misalnya seorang anak muda yang
meninggalkan rumah, berkelana didunia, mengalami berbagai cobaan dan
penderitaan hidup , dan pada akhirnya mencapai sebuah kebijaksanaan.
g. Hero
Hero ditampilkan sebagai pribadi yang kuat, kadang separuh dewa yang
berjuang melawan kesukaran besar untuk menahlukan dan menghancurkan kejahatan
namun pada akhirnya nasip hero diahiri sebuah peristiwa yang tidak penting,
misalnya:
1) Achilles (pahlawan perang troya) yang gagah berani akhirnya terbunuh hanya
gara-gara sebuah panah menancap ditumitnya.
2) Supermen yang terkenal menumpas kejahatan melawan kemungkaran akhirnya
lemah hanya karena terkena batu krypton.
Intinya adalah seorang manusia yang pada dasarnya fana
bila tanpa kelemahan tidak bisa disebut sebagai hero. Ketika arketipe hero
dalam diri kita berhasil mengalahkan orang jahat dia seperti telah membebaskan
kita dari perasaan ketidak mampuan dan penderitaan, dalam waktu yang sama hero
ikut membentuk model kita menjadi kepribadian yang ideal.
h. Self
Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik Kesadaran
maupun Bawah Sadar. Self adalah pusat dari kepribadian. Bandingkan saja Self
dengan matahari dalam tata surya kita sumber dari segala energi bagi
keseluruhan sistem. Jika Ego adalah bumi, maka self adalah matahari. Self
adalah kecenderungan warisan untuk bergerak menuju pertumbuhan penyempurnaan
dan perlenkapan self paling komprehensif dari semua arketipe dan bisa dibilang
self adalah arketipenya karena self lah yang mendorong semua arketipe lain dan
menyatukan mereka dalam proses realisasi diri. Self mempunyai simbol tertinggi
yaitu mandala, yang digambarkan didalam sebuah kotak persegi, lingkaran didalam
sebuah kotak persegi, dan kotak itu berada di lingkaran yang lebih besar
mandala mepresentasikan perjuangan bawah sdar kolektif menuju kesatuan
keseimbangan dan kemenyeluruhan keseimbangan ditunjukan antara alam sadar dan
self total yang idealistik. Banyak orang memiliki kesadaran berlebihan karena
hilangnya”pertikan jiwa” kepribadiannya. Artinya mereka gagal menyadri kekayaan
dan fitalitas alam bawah sadar personal mereka, khususnya alam bawah sadar
kolektif mereka disisi lain manusia yang terlalu diperkuat oleh alam bawah
sadar sering kali menjadi patologis, dengan kepribadian yang bersifat satu sisi
saja.
Meskipun self hampir tidak pernah seimbang secara sempurna. Setiap orang
memiliki dialam bawah sadar kolektifnya, sebuah konsep mengenai self yang satu
dan sempurna mandala mempresentasikan diri yang sempurna, arketipe mengenai
keteraturan, kesatuan, dan totalisasi. Karena realisasi diri melibatkan
kelengkapan dan direpresantasikan oleh simbol kesempurnaan yang sama (mandala)
yang terkadang menandakan keilahian. Dibawah alam bawah sadar kolektif, self
kadang berbentuk yesus kristus, sang Buddha, sang krisna, atau figur ilahiah
lainnya. Secara historis manusia menghasilkan mandala dalam jumlah tak
terhitung tanpa pernah memahami arti penting sepenuhnya.
Ringkasnya self
mencakup jiwa sadar dan bawah sadar, dan dia menyatukan elemen-elemen psike
yang bertentangan(laki-laki vs perempuan, baik vs jahat, terang vs gelap) yang
sering direpresentasikan oleh Yin dan Yang.
Daftar
Referensi
Jess
Feist, Gregory J. Feist (2008).Theories of Personality (yudi Santoso, Penrj.)
yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar
Chaplin,
J.P (2001). Kamus Lengkap Psikologi (Kartini Kartono, penrj.). Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Hall, C.
S.&G. Lindzey. (1985). Introduction to Theories Personality. New York: Jhon
Willey&Son.
Pervin,
L. A.&O.P. John. (2000). Personality: Theory and Research. 8th ed. New York
: John Willey&Son.
No comments:
Post a Comment